Senin, 17 Oktober 2011

TOPOLOGI JARINGAN

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).

Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan Jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel
dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (. Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu:

Ring Topology (Topologi Cincin)
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini
memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan
twisted pair).
Gambar Topologi Cincin
ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Keuntungan/Kelebihan Topologi Cincin

Keuntungan:

  •   Hemat kabel
  • Tingkat kerumitan  jaringan rendah (sederhana)

Kerugian :

  • Jika terjadi koneksi terputus dalam dua arah, maka seluruh koneksi keserver akan putus
  • Pengembangan jaaringan lebih kaku

Linear Bus Topology
Gambar Topologi Bus



Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan
terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya
bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel
coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benarbenar
matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan
merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan
pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star
untuk menghubungkan dengan client atau node).
Keunggulan Topologi Bus
  • Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain 
  • Biaya relatif murah
  • Instalasi relatif lebih murah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
Kelemahan topologi Bus adalah:
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
Star Topology
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk
menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu,
permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang
penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih beres tentunya) maka bisa terhubunglah
beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimtool,
kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuah
sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect) maupun
karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan. Paparan
ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringan
bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yang
menyebut tree topology, dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau
kombinasi dari ketiga topologi yang ada.
  • Kelebihan topologi bintang :
    • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
    • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kelemahan topologi bintang:
    • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
    • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

Tree Topology
Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan
untuk menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah
menjadi suatu hal yang tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi
jaringan dengan topologi jaringan yang lain.
contoh topologi pada JUITA (Jaringan Universitas Indonesia TerpAdu)
Seperti nampak pada gambar di atas, JUITA (Jaringan Universitas Indonesia
TerpAdu) memanfaatkan beberapa topology. Untuk backbone di kampus UI Depok,
JUITA dibangun di atas FDDI Ring 100Mbps. Untuk menghubungkan ke client, ada
mesin ES/1 yang digunakan untuk router. Karena kondisi di lapangan (disebabkan
batasan maksimum panjang kabel), tidak semua mesin ES/1 terhubung langsung ke FDDI
Ring, namun ada yang memanfaatkan mesin ES/1 lainnya untuk terhubung ke backbone.
Dari masing-masing mesin ES/1 ini kemudian dihubungkan menggunakan star topology
ke masing-masing gedung. Namun dari sambungan masing-masing star topology ini,
sebenarnya memanfaatkan bus-lineartopology. Dengan memanfaatkan kabel FiberOptic
sebagai sarana koneksi, dari mesin ES/1 ditarik beberapa buah kabel. Dari kabel-kabel
tersebut, ada yang berfungsi untuk kabel utama, namun ada juga yang digunakan untuk
kabel cadangan. Kabel-kabel tersebut kemudian dihubungkan ke hub utama
(menggunakan converter FO). Dari hub utama, untuk menghubungkan dengan gedung
lain (yang melewati outdoor space), digunakanlah kabel FO. Jadi hubungan dari mesin
ES/1 ke hub ke gedung lain dilewatkan adapter di main hub. Jika masih ada gedung lain,
maka digunakan juga fiberoptic, dengan sumber koneksi dari gedung terdekat. Dari
masing-masing HUB utama ini, kemudian dihubungkan ke hub lainnya dengan
memanfaatkan star topology. Alasan utama pemilihan kabel fiberoptic untuk outdoor
space adalah dalam rangka mengurangi efek dari serangan petir. Sebab wilayah UI
Depok sangat rawan terhadap serangan petir. Sehingga diharapkan, kabel-kabel yang
berada di outdoor space tidak terganggu oleh adanya serangan petir.
Topologi Tambahan, yaitu:
Topologi Mesh (Tak beraturan)
  • Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
  • Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
 
Topologi Wireless (Nirkabel)
  • Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
  • Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel
  • Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
  • Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
  • Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
  • Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
  • Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel
  • Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk.  Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
  • Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
  • Syarat-syarat LAN nirkabel :
    • Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
    • Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
    • Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
    • Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
    • Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
  • Teknologi LAN nirkabel:
    • LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
    • LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
    • LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
    • Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar