TUGAS KELAS XII TKJ
BAB
4
LOAD
BALANCING
A.
Konsep Load Balancing
Sebuah website pada
suatu waktu diakses oleh puluhan bahkan ribu user. Hal ini menyebabkan
sebuah web server overload (kelebihan beban) karena tidak sanggup
menerima permintaan (request) dari user. Hal ini terjadi karena sebuah website hanya
mempunyai satu web server (single web server).
1. Pengertian
Load Balancing
Load balancing adalah
proses untuk melakukan distribusi load lalu lintas data pada dua jalur atau
lebih koneksi secara seimbang agar lalu lintas data berjalan secara optimal
sehingga tidak terjadi load (beban) yang berlebihan dengan memaksimalkan
nilai throughput, memperkecil nilai waktu delay, dan tidak ada overload
pada salah satu koneksi.
2. Prinsip
dan Cara Kerja Load Balancing
Load balancing bangyak digunakan oleh
website karena beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:
a. Response
time
dari website, berfungsi sebagai web caching. Dengan demikian,
apabila user melakukan akses ke salah satu website dan menyimpannya pada
cache lalu user melakukan ke alamat tersebut, tidak aka ada akses ke luar
jaringan, tetapi mengakses web caching yang telah disimpan.
b. Redudansi
server, berfungsi Ketika salah satu server down,
maka server lainnya akan tetap berjalan.
Load balancing
bekerja sebagai penengah di antara user dan layanan utama yang akan
diakses. Layanan utamanya tersebut berupa kumpulan server yang akan
menampung permintaan dari user.
Ketika load balancer menerima
permintaan layanan dari user, permintaan tersebut akan diteruskan ke server
yang memiliki load yang rendah dan response time yang cepat. Load
balancer juga menghentikan permintaan terhadap server yang mengalami
gangguan dan menesruskan ke server yang dapat memberikan layanan seolah-olah
tidak ada gangguan pada website ketika diakses oleh user.
3. Algortima
Load Balancing
Load balancing menggunakan algoritma dalam
menjalankannya. Algoritma tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Algoritma
round robin merupakan algoritma sederhana yang banyak digunakan oleh
perangkat load balancing yang membagi beban pada server secara
berurutan sehingga membentuk sebuah putaran.
b. Algoritma
ratio merupakan algoritma yang menggunakan parameter pada setiap server.
Pembagian load (beban) setiap server berdasarkan rasio
setiap server. Server mempunyai rasio besar maka akan
diberikan load yang besar, demikian juga server dengan rasio
kecil maka akan diberikan load yang kecil.
c. Algoritma
faster merupakan algoritma yang mengandalkan server yang
mempunyai response time yang cepat.Server dengan response time
yang cepat akan mengambil dahulu load pada waktu permintaan dari user
masuk.
d. Algoritma
loast connection merupakan algoritma yang melakukan pembagian load
(beban) berdasarkan jumlah koneksi yang dilayani oleh sebuah server. Load
(beban) akan diberikan ke server yang jumlah koneksinya sedikit.
4. Fitur
Load Balancing
Load balancing
mempunyai beberapa fitur, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Asymmetric
Load
Fitur ini digunakan untuk menentukan
koneksi primary agar menjadi backbone utama berdasarkan routing
terpendek dan terbaik.
b. Priority
Activity
Fitur ini digunakan pada saat jaringan
sedang penuh (peak) kemudian server akan membagi load
tersebut berdasarkan prioritas melalui link backup.
c. DDoS
Protection
Fitur ini melindungi jaringan dari
serangan DDoS, seperti SYN cookies dan delayed-binding Ketika ada
serangan SYN fload.
d. HTTP
Compression
Fitur ini memungkinkan sebuah data dapat
melakukan tranfer objek HTTP menggunakan utilities kompresi gzip yang ada di semua
browser.
e. TCP
Buffering
Fitur ini memungkinkan task akses menjadi
lebih cepat dengan membuat respons buffer dari sever.
f.
HTTP Caching
Fitur ini dapat menyimpan konten static
yang telah diakses sebelumnya. Apabila user melakukan akses ke alamat
yang disimpan maka akan lebih cepat tanpa harus mengakses ke alamat tersebut.
g. Content
Filtering
Fitur ini membuat perubahan traffic
pada saat load balancing dijalankan di jaringan.
h. HTTP
Security
Fitur ini dijalankan oleh beberapa load
balancing yang berfungsi untuk melakukan enkripsi pada cookies,
melakukan penghapusan terhadap identifikasi header server dari respons HTTP,
dan menyembunyikam HTPP page error.
i.
Priority Queuing
Fitur ini dijalankan untuk memberikan
prioritas terhadap traffic, sebuah paket data pada jaringan.
j.
Spam Filtering
Fitur ini dijalankan untuk melakukan
pembatasan terhadap pengiriman informasi yang mengakibatkan ketidaknyamanan user,
seperti iklan, e-mail dan berita spam.
5. Tipe
Load Balancer
Berdasarkan tipenya, terdapat dua tipe
load balancer, yaitu sebagai berikut:
a. Software
load balancing, merupakan sebuah aplikasi load
balancing yang berjalan dan dikonfigurasi pada software load balancing,
merupakan sebuah aplikasi load balancing yang berjalan dan dikonfigurasi pada
sebuah PC/sever agar dapat digunakan pada sebuah jaringan. Beberapa contoh sotware
load balancing di antaranya adalah Network Load Balancing. Linux Virtual
Server, dan Ultra Monkey.
b. Hardware
load balancing, merupakan perangkat keras yang dibuat
dan dipersiapkan untuk digunakan sebagai perangkat load balancing. Beberapa
contoh hardware load balancing di antaranya adalah Cisco System
Catalyst, Mikrotik, Barracuda Load Balancer, Coyote Point.
Latihan:
Jawablah pertanyaan
berikut dengan singkat dan jelas!
1. 1. Apa yang dimaksud dengan load balancing?
2. 2. Sebutkan algoritma load balancing!
3. 3. Sebutkan dan jelaskan tipe load balancer!
4. 4. Sebutkan 5 fitur load balancing!
5. 5. Jelaskan prinsip dan cara kerja load balancing?
Pelajari, kerjakan tugasnya, dan catat materinya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar