Jumat, 08 Januari 2021

 

TUGAS KELAS XII TKJ

BAB 4

LOAD BALANCING

A.    Konsep Load Balancing

Sebuah website pada suatu waktu diakses oleh puluhan bahkan ribu user. Hal ini menyebabkan sebuah web server overload (kelebihan beban) karena tidak sanggup menerima permintaan (request) dari user. Hal ini  terjadi karena sebuah website hanya mempunyai satu web server (single web server).

1.      Pengertian Load Balancing

Load balancing adalah proses untuk melakukan distribusi load lalu lintas data pada dua jalur atau lebih koneksi secara seimbang agar lalu lintas data berjalan secara optimal sehingga tidak terjadi load (beban) yang berlebihan dengan memaksimalkan nilai throughput, memperkecil nilai waktu delay, dan tidak ada overload pada salah satu koneksi.

2.      Prinsip dan Cara Kerja Load Balancing

Load balancing bangyak digunakan oleh website karena beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

a.       Response time dari website, berfungsi sebagai web caching. Dengan demikian, apabila user melakukan akses ke salah satu website dan menyimpannya pada cache lalu user melakukan ke alamat tersebut, tidak aka ada akses ke luar jaringan, tetapi mengakses web caching yang telah disimpan.

b.      Redudansi server, berfungsi Ketika salah satu server down, maka server lainnya akan tetap berjalan.

 

Load balancing bekerja sebagai penengah di antara user dan layanan utama yang akan diakses. Layanan utamanya tersebut berupa kumpulan server yang akan menampung permintaan dari user.

Ketika load balancer menerima permintaan layanan dari user, permintaan tersebut akan diteruskan ke server yang memiliki load yang rendah dan response time yang cepat. Load balancer juga menghentikan permintaan terhadap server yang mengalami gangguan dan menesruskan ke server yang dapat memberikan layanan seolah-olah tidak ada gangguan pada website ketika diakses oleh user.

3.      Algortima Load Balancing

Load balancing menggunakan algoritma dalam menjalankannya. Algoritma tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a.       Algoritma round robin merupakan algoritma sederhana yang banyak digunakan oleh perangkat load balancing yang membagi beban pada server secara berurutan sehingga membentuk sebuah putaran.

b.      Algoritma ratio merupakan algoritma yang menggunakan parameter pada setiap server. Pembagian load (beban) setiap server berdasarkan rasio setiap server. Server mempunyai rasio besar maka akan diberikan load yang besar, demikian juga server dengan rasio kecil maka akan diberikan load yang kecil.

c.       Algoritma faster merupakan algoritma yang mengandalkan server yang mempunyai response time yang cepat.Server dengan response time yang cepat akan mengambil dahulu load pada waktu permintaan dari user masuk.

 

d.      Algoritma loast connection merupakan algoritma yang melakukan pembagian load (beban) berdasarkan jumlah koneksi yang dilayani oleh sebuah server. Load (beban) akan diberikan ke server yang jumlah koneksinya sedikit.

 

4.      Fitur Load Balancing

Load balancing mempunyai beberapa fitur, di antaranya adalah sebagai berikut:

a.      Asymmetric Load

Fitur ini digunakan untuk menentukan koneksi primary agar menjadi backbone utama berdasarkan routing terpendek dan terbaik.

b.      Priority Activity

Fitur ini digunakan pada saat jaringan sedang penuh (peak) kemudian server akan membagi load tersebut berdasarkan prioritas melalui link backup.

c.       DDoS Protection

Fitur ini melindungi jaringan dari serangan DDoS, seperti SYN cookies dan delayed-binding Ketika ada serangan SYN fload.

d.      HTTP Compression

Fitur ini memungkinkan sebuah data dapat melakukan tranfer objek HTTP menggunakan utilities kompresi gzip yang ada di semua browser.

e.       TCP Buffering

Fitur ini memungkinkan task akses menjadi lebih cepat dengan membuat respons buffer dari sever.

f.        HTTP Caching

Fitur ini dapat menyimpan konten static yang telah diakses sebelumnya. Apabila user melakukan akses ke alamat yang disimpan maka akan lebih cepat tanpa harus mengakses ke alamat tersebut.

g.      Content Filtering

Fitur ini membuat perubahan traffic pada saat load balancing dijalankan di jaringan.

h.      HTTP Security

Fitur ini dijalankan oleh beberapa load balancing yang berfungsi untuk melakukan enkripsi pada cookies, melakukan penghapusan terhadap identifikasi header server dari respons HTTP, dan menyembunyikam HTPP page error.

i.        Priority Queuing

Fitur ini dijalankan untuk memberikan prioritas terhadap traffic, sebuah paket data pada jaringan.

j.        Spam Filtering

Fitur ini dijalankan untuk melakukan pembatasan terhadap pengiriman informasi yang mengakibatkan ketidaknyamanan user, seperti iklan, e-mail dan berita spam.

 

5.      Tipe Load Balancer

Berdasarkan tipenya, terdapat dua tipe load balancer, yaitu sebagai berikut:

a.       Software load balancing, merupakan sebuah aplikasi load balancing yang berjalan dan dikonfigurasi pada software load balancing, merupakan sebuah aplikasi load balancing yang berjalan dan dikonfigurasi pada sebuah PC/sever agar dapat digunakan pada sebuah jaringan. Beberapa contoh sotware load balancing di antaranya adalah Network Load Balancing. Linux Virtual Server, dan Ultra Monkey.

b.      Hardware load balancing, merupakan perangkat keras yang dibuat dan dipersiapkan untuk digunakan sebagai perangkat load balancing. Beberapa contoh hardware load balancing di antaranya adalah Cisco System Catalyst, Mikrotik, Barracuda Load Balancer, Coyote Point.

Latihan:

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1.        1. Apa yang dimaksud dengan load balancing?

2.      2. Sebutkan algoritma load balancing!

3.      3. Sebutkan dan jelaskan tipe load balancer!

4.      4. Sebutkan 5 fitur load balancing!

5.      5. Jelaskan prinsip dan cara kerja load balancing?

         Pelajari, kerjakan tugasnya, dan   catat materinya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar