PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENELADANI PERILAKU NABI AYUB A.S.
(PTK di Kelas V SD Negeri Tanggulun III Kadungora)
Proposal
Disusun
Oleh:
Agus Hermawan, S.Ag.,M.M.
NIP.
197306122014091001
SD NEGERI TANGGULUN III
KADUNGORA
2015
DAFTAR
ISI
Halaman
A.
Latar Belakang Masalah............................................................... 3
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 3
C.
Pemecahan Masalah...................................................................... 4
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................... 4
E.
Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan................................... 4
F.
Metode Penelitian.......................................................................... 6
G.
Personalia...................................................................................... 7
H.
Pembiayaan.................................................................................... 8
I.
Jadwal ............................................................................................ 8
Daftar Pustaka ........................................................................................ 9
Lampiran................................................................................................. 9
A.
Latar
Belakang Masalah
Di kelas V SD Negeri Tanggulun III Kadungora
terdapat 38
siswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dari 38 siswa tersebut, ada 7 orang yang mendapat nilai di atas atau sama
dengan KKM (sesuai dengan KKM) dan
ada 29 siswa yang memperoleh
nilai kurang dari KKM (belum
sesuai dengan KKM). Berarti kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s.
masih rendah. Kerja sama antara guru dengan siswa belum optimal.
Guru belum menemukan model pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) yang tepat. Dalam rangka
memperbaiki proses dan hasil pembelajaran tersebut maka digunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan
alasan bahwa dengan model tersetersebut
memiliki sejumlah keunggulan yaitu; 1) dapat merangsang partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran; 2) dapat melatih kerja sama di antara siswa dalam pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s.;3)
memiliki produk yang jelas dan terukur; 4) dapat menghindari rasa jenuh yang
dialami siswa sebagai akibat dari terlalu berorientasinya guru dalam
menggunakan metode ceramah; dan 5) melatih siswa untuk berpartisifasi aktif Model ini cocok dengan
karakteristik mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dan pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. yang
menuntut siswa berperan aktif dan
bukan semata-mata menghapal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora pada
setiap siklus.
2. Bagaimana hasil
belajar siswa pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada pokok
bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora pada
setiap siklus.
C. Pemecahan Masalah
Masalah dalam PTK ini dipecahkan
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match
Dengan menggunakan model
tersebut diharapkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pokok
bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s.dapat
meningkat.
D. Tujuan dan
Manfaat
1. Tujuan PTK ini untuk;
a.
Mengetahui proses penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match pada Mata Pelajaran
PAI pokok bahasan meneladani
perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora pada setiap siklus.
b.
Mengetahui hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PAI pokok
bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora pada
setiap siklus.
2. PTK ini bermanfaat bagi;
a.
Siswa,
sebab proses pembelajaran pada mata
pelajaran PAI pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora menjadi lebih berbobot, bermakna
dan menyenangkan.
b.
Guru,
sebab dapat menemukan metode dan pendekatan yang lebih tepat, tidak
konvensional, variatif dan inovatif.
c.
Sekolah,
sebab kualitas pembelajaran di
kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora dapat ditingkatkan.
E. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan
1.
Kerangka Teoretis:
a.
Pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan pembelajaran
yang tepat. Sasaran pembelajaran
ini mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
sekaligus dalam suatu lintas proses psikologis yang bervariasi. Aspek
pengetahuan diperoleh melalui aktivitas; mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Aspek sikap diperoleh melalui
aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan. Aspek
keterampilan diperoleh melalui aktivitas; mengamati, menanya, menalar, menyaji
dan mencipta (Kemendikbud [a], 2014: 64).
Anita Lie (2008: 56) menyatakan bahwa model
pembelajaran tipe Make A Match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar
yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini
bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak
didik.
b.
Langkah-langkah
penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe
make a match dilakukan melalui
tahap-tahap: 1) penentuan topik
2) mendesaian RPP
3) menyusun instrumen
4) memonitor peserta didik dan kondisi
penelitian 5) menguji hasil, 6) mengevaluasi
pengalaman (Kemendikbud [a], 2014: 76).
c.
Hasil belajar siswa pada pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ayub a.s. di kelas V harus mencakup
kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan secara berimbang. Hal ini
tergambarkan dalam posisi relatif peserta didik terhadap standar penilaian
berdasarkan indikator; mampu menganalisis, mendeteksi, mengukur, menominasikan,
memprediksi dan menafsirkan (pengetahuan); memiliki sikap disiplin, tanggung
jawab, jujur, teliti, kreatif (sikap);
dapat melalukan percobaan tertentu serta melporkannya (Kemdikbud [a],
2014: 85-95).
Kelebihan model Cooperative Learning tipe Make A
Match menurut Miftahul Huda (2013: 253-254) adalah :
Kelebihan
model pembelajaran tipe Make A Match antara lain: (1) dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; (2) karena ada
unsur permainan, metode ini menyengkan; (3) meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa;
(4) efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi;
dan (5) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.
d. Menurut Rusman (2011: 223-233) Model Make A
Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam
pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).
Salah satu cara keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang
menyenangkan.
2.
Hipotesis Tindakan
Dengan
diterapkannya model pembelajaran
kooperatif tipe
make a match maka proses belajar dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PAI pokok bahasan meneladani
perilaku Nabi Ayub a.s. diduga
menjadi meningkat.
F. Metode
Penelitian
1. Setting
PTK ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Tanggulun III Kadungora dengan jumlah siswa 38 orang selama (2-4 bulan).
2. Sumber data
a. Informan/responden
yaitu; siswa kelas V SD Negeri Tanggulun III Kadungora
dengan jumlah siswa 38
orang;
Guru yaitu; Ibu Nani Nurhayani dan
Bapak Ujang Saepudin.
b. Dokumen,
yaitu soal ulangan, nilai ulangan,
tugas
buku catatan siswa, raport, RPP, LKS, karya siswa, foto PBM,
laporan/catatan pengamatan dan angket.
3. Teknik dan alat pengumpulan data
Tes, observasi(dan
lembar observasi), wawancara (lembar wawancara), diskusi (notulen diskusi) dan
angket.
4. Indikator Keberhasilan
Hasil tes ≥ KKM, siswa yang dapat
mengerjakan soal, aktif dalam belajar, dan hadir ≥ 80%, kinerja guru
berdasarkan respons siswa/angket positif.
5. Analisis data
Secara kuantitatif, data (hasil tes,
angket, catatan observasi) dihitung skor, persentase dan/atau rata2-nya. Secara
kualitatif, data (informasi, percakapan, aktivitas guru-siswa PBM dan hasil
pengamatan) dianalisis, ditafsirkan dan dimaknai sesuai dengan fokus masalah.
6. Prosedur PTK
masalah
|
perencanaan
|
tindakan
|
observasi
|
refleksi
|
perencanaan
|
tindakan
|
refleksi
|
observasi
|
perencanaan
|
tindakan
|
observasi
|
refleksi
|
masalah baru
|
masalah baru
|
apabila masalah blm selesai lanjut ke sikius berikutnya
|
G.
Personalia
No
|
Nama
|
Tugas
|
Jam
kerja/minggu
|
1
|
Agus Hermawan
|
a. Membuat
proposal
b. Meneliti
c. Menyusun
laporan
|
10
jam
|
2
|
Kolaborator
(Ibu Nani Nurhayani & Bapak Ujang Saepudin)
|
a. Membantu
peneliti
b. Mengamati
c. Mitra
berdiskusi
|
5
jam
|
H.
Pembiayaan
No
|
Penggunaan
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
ATK
|
Rp.
150.000,-
|
2.
|
Transportasi
|
Rp.
200.000,-
|
3.
|
Photo
Copy
|
Rp.
150.000,-
|
4.
|
Pembuatan
proposal
|
Rp.
150.000,-
|
5
|
Pengumpulan
data
|
Rp.
150.000,-
|
6
|
Analisis
data
|
Rp.
150.000,-
|
7
|
Pembuatan
laporan
|
Rp.
150.000,-
|
8
|
Seminar
|
Rp.
500.000,-
|
9
|
Perbaikan
laporan
|
Rp.
100.000,-
|
10
|
Penggandaan
laporan
|
Rp.
300.000,-
|
Rekapitulasi/jumlah
|
Rp.
2.000.000,-
|
I.
Jadwal
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Bulan
ke
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Penyusunan
proposal
|
√
|
|||
2
|
Pelaksanaan
siklus 1
|
√
|
|||
3
|
Pelaksanaan
siklus 2
|
√
|
|||
4
|
Pelaksanaan
siklus 3
|
√
|
|||
5
|
Tabulasi
dan analisis data
|
√
|
√
|
√
|
|
6
|
Penyusunan
laporan
|
√
|
|||
7
|
Seminar
hasil
|
√
|
|||
8
|
Perbaikan
laporan
|
√
|
|||
9
|
Penjilidan
dan penggandaan
|
√
|
Daftar Pustaka
Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT
Grasindo.
Hopkins, David. 1993. A Teacher Guide
to Classroom Research. Philadelpia: Open University Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/ 2015.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam.
Kemmis, Stephen and Robin Mc Taggart.
1989. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.
Latiep Abdul H., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Pustaka bani Quraisy. (2006)
Mihtahul Huda. 2013. Model-model Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reynolds, David
and Muijs, Daniel. 2008. Effective Teaching Evidence
and Practice. London: Sage Publications.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Lampiran-Lampiran
- Silabus
- RPP/RKH
- Lembar
observasi
- Panduan
wawancara
- Soal
tes
- Angket
- LKS
Mengetahui:
Kepala
SD Negeri Peneliti,
Tanggulun III
EUIS KARWATI,
S.Pd.SD AGUS HERMAWAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar