KELAS 4
TEMA 6 SUB TEMA 1 PB 6
Di buku tema 6 hal. 53-60
Materi Ajar:
- menjelaskan dan mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi
- mengidentifikasi dan menilai tanda tempo dan tinggi rendah nada.
Apapun cita-cita dan mimpimu, usahakanlah dengan
meningkatkan keterampilan dan sikapmu. Melalui
banyak kegiatan, keterampilanmu akan bertambah
dan sikap positifmu juga akan berkembang.
Keterampilan dan sikap apa sajakah yang
diperlukan untuk meraih cita-citamu?
Saatnya untukmu melakukan sesuatu untuk meraih cita-citamu. Setelah kamu memiliki cita-cita dan mimpi, kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan.
Jika kamu tidak melakukan apa-apa, mimpi itu tidak akan pernah terwujud.Kamu telah banyak belajar tentang puisi dan menjelaskan maknanya. Pilihlah salah satu puisi yang ada pada kegiatan pembelajaran sebelumnya. Kamu juga dapat mengambil puisi dari majalah atau koran anak.
Isi puisi menunjukkan makna puisi yang terkandung di dalamnya.
Puisi merupakan karya sastra yang diungkapkan dengan bahasa yang indah.
Kita dapat menuangkan curahan hati dan pikiran kita dalam sebuah puisi.
Sebuah lagu juga memiliki makna yang terkandung di dalamnya.
Makna lagu tercermin dari isi syair lagunya.
Makna lagu menentukan juga tempo yang digunakan untuk menyanyikan lagu tersebut.
1. Bacalah syair-syair lagu berikut!
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja-puja bangsa
(Dicuplik dari lagu Indonesia Pusaka, ciptaan Ismail Marzuki)
Isi lagu
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
Tempo lagu yang sesuai......
Waktu kukecil hidupku amatlah senang
Senang dipangku-dipangku dipeluknya
Serta dicium- cium dimanjakan
Namanya kesayangan
(Dicuplik dari Lagu Kesayangan, Ciptaan Daljono)
Isi lagu
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
Tempo lagu yang sesuai......
Isi lagu
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
Literasi
Hal. 161
Kakakku Dokter di Pedalaman
Penulis: Diy Ara
Siang hari itu, di sebuah lokasi perbukitan di Pulau Jawa, Awan menurunkan air hujan yang dibawanya ke daratan.
“Ah, leganya.” Awan merasa senang, air yang sedari tadi dibawa sudah ditumpahkannya.
“Hei, Awan. Kenapa kamu sembarang menurunkan hujan?” protes Pohon Jati.
Awan terkejut mendengar pohon jati memprotesnya. Padahal, selama ini, Pohon Jati selalu senang kalau awan menurunkan hujan.
“Aku tidak kuat lagi. Sedari tadi, aku sudah lelah mengangkut hujan,” sahut Awan.
Namun, Pohon Jati tampak tidak senang mendengarnya. “Iya, tapi, kenapa kamu menurunkannya di sini? Lihatlah, tempat ini sudah penuh air!” kata Pohon Jati marah. Awan melihat ke bawah. Memang benar, di sekitar Pohon Jati banyak terdapat genangan air.
Pohon Jati masih merasa jengkel. “Bagaimana caranya agar aku tidak lagi digenangi air sebanyak ini?”
“Tenang saja, nanti pasti akan terserap oleh akarmu,” jawab Awan singkat.
“Itu tidak mungkin. Semua temanku sudah habis ditebangi manusia. Cuma tinggal aku satu-satunya pohon jati di sini,” kata Pohon Jati tampak sedih.
Awan pun berempati. “Aku turut sedih mendengarnya.”
“Lalu genangan air ini sebanyak ini bagaimana membuangnya?” tanya Pohon Jati.
“Gampang, kamu alirkan airnya ke bawah bukit sana,” Awan memberi saran.
“Aku tidak mau! Aku tidak mau membuat manusia yang berada di bawah bukit menjadi korban banjir,” tukas Pohon Jati.
"Bukankah mereka sudah menebangi semua temanmu,” ujar Awan.
“Tapi, tidak semua dari mereka seperti itu. Anak-anak di bawah bukit sana, mereka sangat menyayangiku. Sudah beberapa hari ini mereka menanam banyak bibit pohon untuk temanku nanti. Mereka juga merawatku dengan baik,” sahut Pohon Jati. Awan pun terenyuh mendengarnya.
“Lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan?” tanya Awan.
“Aku akan berusaha menahan genangan air yang banyak ini tetap di sini sebisaku,” jawab Pohon Jati.
Awan tidak menyangka Pohon Jati begitu baik hati.
Akhirnya, Pohon Jati terus berusaha menyerap genangan air di sekitarnya sedikit demi sedikit dengan akarnya.
Sore pun menjelang. Genangan air di sekitar Pohon Jati perlahan mulai surut.
Tampak anak-anak mulai berdatangan ke atas bukit. Dari atas langit, Awan melihat sekumpulan anak-anak kembali menanami bibit-bibit pohon jati di area di mana dahulu banyak terdapat pohon jati, tetapi kini sudah ditebang.
“Hei, masih ada sedikit genangan air. Ayo, kita main!” Anak-anak tampak antusias bermain air di bawah Pohon Jati. Di wajah mereka tersirat keceriaan.
Pohon Jati pun tersenyum bahagia melihat keceriaan anak-anak itu.
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Apakah judul bacaan di atas?
2. Siapakah tokoh utama cerita di atas?
3. Apa sajakah kegunaan pohon jati dalam kehidupan masyarakat?
4. Bagaimana cara melestarikan pohon jati?
5. Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar